Pages

Wednesday, September 19, 2012

Ullen Sentalu, Museum Penyimpan Harta Karun

Ullen Sentalu merupakan singkatan dari Ulating Blencong Sejatine Tataning Lumaku yang artinya pelita kehidupan. Museum ini terletak di Jalan Boyong di daerah Kaliurang, Yogyakarta. Pastikan Anda menyediakan waktu sediakan 1 jam untuk menjelajah kisah Dinasti Mataram dan berbagai kisah menarik dari Kasunanan Solo dan Kasultanan Yogyakarta. Koleksi Ullen Sentalu terdiri dari berbagai lukisan, potret masa lalu, aneka busana dan perlengkapannya, alat musik gamelan, surat-surat, berbagai macam batik dan kumpulan arca-arca dari abad ke VII.

Sayangnya pengunjung tidak diizinkan memotret isi museum yang sanggup membuat kita tercengang dengan kisah-kisahnya. Jadi anda memang harus datang mengunjungi langsung museum ini dan masuk ke lorong waktu masa lampau.

Ruangan di Ullen Sentalu
Museum Ullen Sentalu memiliki 10 ruangan yang setiapnya bercerita tentang kisah yang berbeda-beda; Ruang Selamat Datang, Ruang Seni Tari dan Gamelan, Goa Selo Giri, Koridor Retja Landa, Ruang Budaya dan Kampung Kambang yang memiliki 5 ruangan yaitu : Royal Room Ratu Mas, Ruang Syair untuk Tineke, Ruang Batik Vorstendlanden, Ruang Batik Pesisiran, Ruang Putri Dambaan.

1. Ruang Selamat Datang
Ruangan ini merupakan ruangan penyambutan bagi pengunjung Museum Arca Dewi Sri sebagai simbol kesuburan menyangkut pengunjung untuk memasuki museum.

2. Ruabg Seni Tari dan Gamelan
di ruangan ini seperangkat Gamelan yang digunakan tahuin 1930an yang berasal dari Keraton Solo dipajang dengan lukisan-lukisan tari yang pernah diadakan di Keraton.

3. Goa Selo Giri
Gua Selo Giri merupakan ruang bawah tanah dan dirancang rendah mengikuti filosofi Jawa yang selalu rendah hati. Ruangan berupa lorong panjang labirin ini menggunakan material dari bebatuan Gunung Merapi. Terlihat lukisan-lukisan Putri Keraton jaman dahulu yang sudah sangat mengenal fashion seperti lukisan Retno Purwoso, istri dari Paku Alam VII (putri Paku Buwono X) yang mengenakan baju kebaya dan kipas bulu yang dikalungkan di lehernya menjuntai hingga ke mata kaki, dimana busana-busana tersebut dirancang sendiri olehnya. Lebih detail lagi, putri Keraton tidak pernah memakai cincin di jari tengahnya sesuai dengan filosofi Jawa 5 jari bahwa jari tengah itu tegak berdiri yang melambangkan Tuhan. 

4. Kampung Kembang

Ruangan kedua adalah lorong yang dirancang mengambang di atas air, terdiri dari Ruang Syair untuk Tineke, Royal Room Ratu Mas, Ruang Batik Vorstendlanden, Ruang Batik Pesisiran dan Ruang Putri Dambaan.

5. Royal Room Ratu Mas
Ruangan ini khusus dipersembahkan untuk Ratu Masa yang merupakan permaisuri Sunan Paku Buwana X yang juga pendiri pasar klewer. Ratu Mas sangat terkenal dengan busana-busananya yang fashionable. Selain merancang busana, beliau juga sangat pandai berbahasa Belanda, bermain piano, dan memasak. Konon katanya, Ratu Masa selalu menyediakan 3 set busana untuk setiap acara Keraton. Ratu Mas juga sangat hobi mengkoleksi berbagai topi yang dipesan langsung dari berbagai negara.

6. Ruang Syair untuk Tineke
Ruangan ini menampilkan syair dan puisi yang dipersembahkan untuk GRAj Koes Sapariyan yang akrab dipanggil Tineke, sebagai penghibur hatinya yang tidak direstui memilih lelaki pilihannya. Koleksi syair dikumpulkan dari tahun 1939-1947 oleh para kerabat. Melalui puisi-puisi ini terbukti bahwa seni sastra para putri di balik keraton sudah sangat tinggi.

7. Ruang Batik Vorstendlanden
Ruangan yang dipenuhi oleh koleksi batik dari jaman Sultan Hamengku Buwono VII - Sultan Hamengku Buwono VIII serta Sunan Paku Buwono X hingga Sunan Paku Buwono XII. Dijelaskan bahwa setiap jenis dan motif batik mempunyai makna berbeda-beda yang digunakan sesuai dengan keperluan masing-masing. Peninggalan batik ini membuktikan perpaduan antara keindahan seni dan filosofi Jawa yang menggambarkan betapa kayanya warisan budaya.

8. Ruang Batik Pesisiran
Ruangan ini diisi oleh koleksi busana dari berbagai kostum yang pernah digunakan oleh keluarga Kasunanan Solo dan Kasultanan Yogyakarta yang sudah berumur ratusan tahun.

9. Ruang Putri Dambaan
Ruangan ini khusus menggambarkan kehidupan GRAy Siti Nurul Kusumawardhani yang merupakan putri dari Mangkunegara VII. Berbagai koleksi fotonya dari tahun 1921-1951 terpajang. Ruangan ini diresmikan langsung oleh Gusti Nurul tepat pada ulang tahunnya yang ke 81 pada tahun 2002. Gusti Nurul merupakan putri yang sangat spesial karena beliau memberi inspirasi besar pada Pangeran Mataram untuk tidak berpoligami. Gusti Nurul merupakan salah satu putri Keraton yang berintelektual tinggi. Beliau juga memiliki hobi berkuda, bermain tenis dan berenang yang saat ini tidak terlalu banyak digeluti oleh putri Keraton.

10. Koridor Retja Landa
Ruangan ini  adalah ruangan luar yang memamerkan arca asli maupun replika dari abad VIII - IX Masehi. 

11. Ruang Budaya
Ruangan ini menyimpan berbagai lukisan Raja Mataram dan patung tata rias busana pengantin Kasunanan Solo dan Kasultanan Yogyakarta yang setiap detailnya memiliki filosofi Jawa.

Setelah mengelilingu Museum adalagi ramuan spesial yang diciptakan Ratu Mas yang merupakan gabungan 7 resep rahasia dan konon bisa membuat awet muda.

   

No comments: