Pages

Sunday, September 23, 2012

Mujica, Presiden Termiskin di Dunia

Seorang Presiden umumnya hidup enak dan nikmat dengan berbagai fasilitas dan kemudahan yang diberikan dan tentu saja gaji yang besar. Namun percaya atau tidak, hal berbeda didapatkan oleh Presiden yang satu ini. Dia mendapat julukan dari rakyatnya sebagai "Presiden termiskin di dunia."

Dialah Jose Mujica, Presiden Uruguay dijuluki sebagai "el presidente mas pobre" yang berarti Presiden termiskin. Ini disebabkan karena Presiden berusia 77 tahun tersebut menyumbangkan hampir seluruh gajinya sebagai orang nomer satu untuk rakyatnya.

Kepada surat kabar Spanyol, El Mundo, Jose Mujica mengaku menerima gaji sebesar USD 12.500. Namun ia hanya mengambil USD 1.250 dari gajinya. Alhasil ia pun dianugerahi gelar lain sebagai Presiden paling dermawan di dunia.

"Saya baik-baik saja dengan jumlah (uang) itu, karena di Uruguay banyak yang hidup dengan penghasilan yang jauh lebih sedikit dari itu," tuturnya merendah.

Seperti yang dilansir oleh Yahoo, Jose Mujica juga mengajak istrinya yang merupakan seorang senator untuk melakukan hal yang sama. 

Jose Mujica tinggal di rumah pertanian di Montevideo. Selama dirinya menjadi Presiden, pengeluaran terbesar yang pernah ia keluarkan adalah pembelian sebuah mobil Volkswagen Beetle senilai USD 1.945.

Hal positif lain yang patut diacungi jempol di masa kepemimpinan Mujica adalah tingkat korupsi yang paling sedikit di antara negara di benua Amerika Selatan. Pria yang merupakan mantan pejuang gerilya ini sama sekali tidak memiliki rekening bank ataupun utang. Meski begitu ia mengaku memiliki satu hal berharga yang tidak bisa dibeli oleh uang yaitu anjingnya, Manuela.

Diketahui, Jose Mujica bukanlah Presiden pertama yang menyumbangkan gajinya. Presiden AS John F Kennedy menyumbangkan gajinya, hal serupa yang juga dilakukan Presiden Herbert Hoover.

Selayaknya hal ini patut dicontoh bagi para pemimpin di negeri kita Pemimpin yang benar-benar mengabdikan diri dan kekayaannya untuk rakyat. Bukan hanya untuk kekuasaan dan harta.

No comments: