Pages

Monday, June 4, 2012

MEKKAH SEKARANG SEPERTI LAS VEGAS

Arab Saudi, seperti negara-negara makmur lainnya terus melakukan modernisasi. Selain itu secara pemikiran, seperti diangkatnya seorang perempuan dalam jajaran kementrian di negara itu, juga pembangunan fisik pun dilakukan. Tetapi pengembangan kota suci Mekkah dan Madinah  akhir-akhir ini tidak memperdulikan situs-situs sejarah Islam.

Saat ini bangunan tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW terancam dibongkar untuk perluasan tempat parkir. Sebelumnya rumah Rasulullah itu sudah lebih dahulu digusur, padahal disitulah Rasulullah SAW banyak menerima wahyu, di tempat itu juga putra-putrinya dilahirkan setelah Khadijah meninggal.

"Mekkah sekarang sudah seperti Las Vegas," begitulah pernyataan Ali al Ahmad, Direktur Institute for Gulf Affairs, lembaga riset oposisi Saudi yang berbasis di Washington, melihat perkembangan kota Mekkah saat ini.

Ahmad cukup beralasan mengingat Mekkah saat ini penuh dengan bangunan-bangunan tinggi mulai dari hotel, pusat perbelanjaan, dan toko-toko besar yang menjual produk Barat seperti Starbucks, Cartier and Tiffany dan H&M.

Pusat perbelanjaan Abraj Al Bait, salah satu Mall terbesar di Saudi nampak megah dengan monitor-monitor televisi flat, cahaya lampu-lampu neon, dengan pusat hiburan, resto-resto cepat saji, bahkan toko-toko pakaian dalam.

Seluruh pegunungan di dekat Jabal Omar sudah diratakan, dan akan dibangun kompleks hotel dan lebih dari 130 gedung-gedung tinggi baru. Ka'bah yang terletak di tengah Masjid Haram dan menjadi arah shalat kaum Muslim sedunia, semakin tenggelam oleh berdirinya gedung-gedung tinggi.

"Ini adalah akhir dari Mekkah," kata Irfan Ahmad, pendiri Islamic Heritage Foundation, lembaga yang aktifitasnya mempertahankan peninggalan-peninggalan bersejarah di Mekkah, Madinah dan tempat lainnya di Saudi.  "Sebelumnya, tak satupun gedung-gedung di Mekkah yang tingginya melebihi tinggi Masjid Haram. Sekarang banyak gedung-gedung yang lebih tinggi dari Masjid Haram dan tidak menghormati keberadaan Masjid itu," tukas irfan.


No comments: